Cuma mau share pengalamanku sebagai seniman aja,sih.
1.Menemukan Passion
Pas itu ceritanya aku masih 3 tahunan dan lagi suka banget corat-coretdi kertas.Dari kecil,aku udah tau itu panggilan hidup,entah kenapa.
Padahal,sebagai gambaran,stickman aja lebih bagus ketimbang gambarku waktu itu :v
Kisaran 5 tahunan,aku beralih genre.Dari genre abstrak (?) ke genre kartun.
2.Masa-masa suram
Sekitar kelas 4 SD,gambarku beralih genre lagi ke genre manga yang lagi tren banget.
Karena masih belajar,aku suka nyari referensi dari internet yang udah bagus-bagus banget.
Aku mulai merasakan dampak negatif dari internet:Perlahan,aku menjadi..
ART THIEFT. (betul,ngga,sih gini nulisnya?)
Tapi percayalah,jadi art thieft itu malah membatasi kreativitas kita sendiri.
Pas karya yang kamu curi berasal dari seniman yang udah punya style yang
khas,gambar curianmu lebih mudah lagi dikenali orang.
Pas kamu nyoba niru persis gambarnya,kamu cuma terpaku pada gimana gambarku
bisa sebagus dia.
Kamu ninggalin style orisinal kamu,mencoba menjadi orang lain.
Perlahan,aku sadar betul akan hal itu..
Istilahnya,aku ini mantan art thieft yang udah tobat.
Sekarang,aku beralih menjadi genre manga yang lebih realis dan masih dalam tahap
perjuangan belajar menggambar muka cowok.
3.ART BLOCK
Istilahnya,bukan seniman namanya klo ngga punya art block sama sekali.Termasuk aku.
Mulai dari art supply.Siapa,sih,seniman yang ngga pengen punya art supply yang
mahal-mahal dan lengkap?
Kaya gini,nih:
Duh..GOALS BANGET INI..
Art block lainnya adalah masalah skill dan mental.Dari segi skill sih..
-NGGAMBAR TANGAN
-NGGAMBAR COWOK
-MBUAT BACKGROUND
Itu..tuh..yang mbuat aku sering stress pas nggambar orang..
Dari segi mental..ada dua.
Kebiasaan burukku,sih.Yaitu kelamaan mikir konsep.Derita orang perfeksionis,
Mikir konsep terus sampe ngerasa perfect.Udah gitu,sering ngga realistis.
Konsepnya rumit,selevel professional,padahal skill baru level rendahan.
MAKAN TUH KEGAGALAN.
Aku udah dua kali kalah dalam lomba tahunan yang sama gara-gara ngga realistis
sama konsep.
Mindset-ku itu gini:Makin rumit,makin level tinggi konsepnya,makin bagus.
Sisi positifnya,aku bisa keluar dari comfort zone dan skill improve terus.
Tapi,negatifnya,banyak kekecewaan yang terpaksa diterima gara-gara konsep
sendiri.
Padahal,kita juga perlu realistis dan berpikir simpel aja sama konsep.
Simpel bukan berarti jelek atau skill kita level rendahan.
Malah,bisa menjadi daya tarik tersendiri di mata orang lain.
Percaya aja sama konsep yang ada di pikiran kita,ngga usah mikir orang lain bakal
lebih bagus ato gimana.Percaya sama kemampuan diri sendiri.
Aku lumayan sulit menghilangkan kebiasaan ini.Pas mau nulis artikel ini pun
mikirnya kelamaan.Akhirnya nekat aja,Ngga tau,udah,ini artikel bermutu ato ngga.
Semua kembali pada para pembaca,kan?
Seringkali kita juga gitu.Hanya mikir,merencanakan,tanpa berani bertindak.
Padahal,gimana tau hasilnya klo belum dicoba?
Yang kedua,masih karena ngga yakin sama kemampuan sendiri,aku pesimis.
Pesimis sama kelanjutan masa depanku.Karena aku ngambil jalur seni sebagai
profesi utama di negeri yang bahkan tak bisa menghargai dirinya sendiri.
Perlahan aku juga mau ubah mindset itu,tapi pastinya ngga gampang.
Tapi,namanya juga impian.Harus dicapai gimana pun caranya,kan?
banget isinya,ngga berkualitas,dll.
----Pencil Archer---
Bagikan
Lika liku sebagai Seniman
4/
5
Oleh
Unknown